Minggu, 19 Mei 2013

Gallery: Cannibal Corpse @ Parkir Timur Senayan

Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Almost 3 months I didn’t see metal concert, and I saw it again when I photographing Cannibal Corpse at Parkir Timur Senayan with a very wet distortions last week.
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza
Cannibal Corpse Live 2012 Photo by Achmad Hafiyyan Faza

Minggu, 21 April 2013

Musik Metal menurut pandangan Islam !

latar Belakang

     Sejarah Musik Metal awalnya berawal dari aliran Heavy Metal yang berakar menjadi musik metal sekarang, seperti Death Metal, Melodic Death Metal, Black Metal, Deathcore, Power Metal, Ghotic Metal, Slamming Brutal Death Metal, Pure Metal, Progressive Metal dan masih banyak lagi aliran musik metal yang berkembang di era 20an ini, apa itu Heavy Metal ? Heavy metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada 1970-an. Aliran musik ini mengutamakan gitar yang cukup banyak.

     Nama Heavy metal digagas oleh Band Hard Rock Tahun 60'an Steppenwolf, dalam lagu mereka yang berjudul 'Born To Be Wild' (ada di baris kedua bait kedua).

     "I like smoke and lightning Heavy metal thunder Racin' with the wind And the feelin' that I'm under".
     Tapi istilah itu belum dipakai secara tepat sampai pada tahun 1970, ketika Black Sabbath merilis album debut album mereka yang berjudul ' Black Sabbath'.
    
Black Sabbath, salah satu penggagas aliran musik Heavy Metal dari Inggris



Pandangan Islam Terhadap Musik
   
     Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang pandangan Agama Islam Terhadap Musik Metal, terlebih dahulu kita mengetahui pandangan Agama Islam terhadap musik.

    Bagaimanakah Islam memandang musik? Ada dua pandangan di dalam Islam terhadap musik. Ada ulama yang membolehkan dan ada pula yang melarangnya. Perbedaan ini muncul lantaran Alquran tak membolehkan dan melarangnya."
   
     Ulama terkemuka Dr Yusuf Al-Qardawi dalam bukunya, "Al-Halaal wal Haraam fil Islam", memperbolehkan musik dengan sejumlah syarat. Sebenarnya, sejumlah ritual keagamaan yang dijalankan umat Islam mengandung musikalitas. Salah satu contohnya adalah alunan adzan. Selain itu, ilmu membaca Alquran atau ilm al-qiraah juga mengandung musik.

     Meski begitu, Al-Albani melarang umat Islam untuk bermusik. Ia mendasarkannya pada salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari. “Akan ada dari ummatku kaum yang menghalalkan zina, memakai sutra, minuman keras, dan alat-alat musik.

     Secara umum, umat Islam memperbolehkan musik. Bahkan, di era kejayaannya, umat Islam mampu mencapai kemajuan dalam bidang seni musik. Terlebih lagi, musik dan puisi menjadi salah satu tradisi yang berkembang di Semenanjung Arab sebelum kedatangan Islam.

     Itulah pandangan Islam tentang Musik, lantas bagaimana pandangan Islam terhadap Musik Metal (musik keras)?

Pandangan Islam Terhadap Musik Underground Metal

     Setelah membaca beberapa artikel yg ngebahas tentang pandangan Islam terhadap musik underground, kebanyakan dari para ulama utamanya ulama-ulama dari Front Pembela Islam atau FPI sangat menolak kehadiran musik Metal, Musik Underground serta Musik keras lainnya di kalangan remaja kini, karena menurut mereka  musik Underground atau Metal bertujuan untuk menjauhkan anak muda dari ajaran Islam. kata Farid Budi Fahri seorang Senior dari FPI.

     Namun pandangan tersebut berusaha di patahkan oleh berbagai kalangan remaja di Indonesia, seperti yang dilakukan komunitas underground band metal seperti Tengkorak, Purgatory, Aftermath, Punk Muslim, dan Roots of Madinah, mereka melakukan perlawanan terhadap JIL baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 9 maret 2012, dan melakukan longmarch menuju monas, karena menurut mereka pemikiran Liberalisme dan Pluralisme sangat berbahaya bagi remaja yg buta akan agama.

     Tidak hanya Eksis di melakukan perlawanan Dunia Nyata mereka juga sering terlibat argument di Dunia Maya atau untuk mematahkan pemikiran JIL. Berbeda dengan band metal lainnya Mereka bermusik dan lebih cenderung untuk berkarya tetapi tidak melupakan dan tetap menjaga akidah dan Syariat Islam. inilah yang dinamakan White Metal, jika Black Metal adalah musik yang kerap mengusung bermusik untuk Melawan Agama maka White Metal adalah sebaliknya.(y)

Mengapa Banyak Ulama yang Menolak Musik Underground Utamanya Musik Metal ??

     Menurut pendapat saya, mungkin ini disebabkan karena awal mula munculnya Musik Metal di Indonesia awalnya berasal dari budaya barat yang bisa dibilang kurang layak untuk ditiru entah dari segi dandanan maupun akidah yang sangat bertentangan dengan syariat Islam, contohnya seperti band yang beraliran Black Metal, suatu aliran Metal yang kebanyakan liriknya mengandung unsur tentang perlawanan, dan permusuhan terhadap agama dan kebanyakan dari mereka adalah seorang pengikut Satan atau Satanisme, mungkin inilah yang membuat para ulama menolak musik Underground, apalagi moralitas penduduk di Indonesia beragama Islam, jadi sulit bagi para ulama untuk tidak menolak masuknya musik Metal di Indonesia dan Faktanya, memang banyak anak muda yang terjerumus karena melakukan pemujaan yang berlebihan terhadap idolanya. namun dengan berkembangnya jaman anak muda sekarang sudah pintar untuk menilai yang mana yang baik dan mana yang buruk sehingga sedikit demi sedikit pandangan tersebut bisa diubah.
   
Kesimpulan

    jadi kesimpulannya, tidak apa-apa dalam menyukai sesuatu tetapi jangan berlebihan agar kita bisa mengontrol antara Agama dan Apa yang kita sukai . walaupun Musik Metal adalah musik yang keras tetapi tidak selamanya harus dipandang sebelah mata dan inilah saatnya bagi pemuda untuk mengubah pandangan tersebut, dan tunjukkan bahwa Metal nggak selamanya memiliki pandangan seperti itu, seperti yg dilakukan para pemuda dari komunitas Underground, Salam Satu Jari "One Finger Movement" dan band-band White Metal Lokal Indonesia yang patut diacungi jempol. (y)

mohon maaf bila ada kesalahan ^_^
wassalamu alaikum warahmatullahii wabaraakatuuh :)

METAL RELIGI IS TRUE (Episode Metal Jihad)

 

 Ombat si Pionir tengkorak



Di RUMAH toko (ruko) empat lantai itu terletak di kawasan Kreo, Ciledug, Jakarta. Begitu masuk ke dalam ruko tersebut, di lantai 1 terdapat berbagai benda promosi produk yang terbuat dari tripleks. Juga ada panggung knock down yang ditata rapi.

Di lantai 2, pemandangan terlihat berbeda jika dibandingkan dengan di lantai 1. Di lantai 2, suasananya adalah ruang kerja. Ada buku-buku yang ditata rapi di lemari khusus. Ternyata, itu adalah ruang kerja utama Muhammad Hariadi Nasution atau lebih terkenal dengan panggilan Ombat Nasution, ketua Lembaga Bantuan Hukum Muslim Indonesia (LBHMI).
Nama Ombat kerap disinggung pers karena dia adalah kuasa hukum terpidana kasus terorisme Muhammad Jibril. Sehari-hari Ombat adalah pria dengan multiprofesi yang bertolak belakang. Selain menjadi pengacara kasus terorisme, Ombat pendiri band aliran grindcore pertama di Indonesia yang bernama Tengkorak.
Pria kelahiran Jakarta, 11 April 1973, itu juga anggota aktif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus direktur utama PT Sebelas April Lian Mipro yang bergerak di bidang event organizer, promotor, dan merchandise. Ragam profesi itu dijalankan dari ruang kendali seluas sekitar 7 meter x 4 meter di lantai 2 ruko tersebut.
"Alhamdulilah, beragam profesi yang saya miliki ini saya cintai semua. Jadi, nggak ada yang terbengkalai," ujar pria berkepala plontos itu, lantas tersenyum.
Di meja kerjanya, setumpuk dokumen bersanding dengan belasan CD band Tengkorak yang terbentuk sejak 1993. Buku-buku bertema terorisme dan Islam berjajar rapi dengan buku-buku hukum dan file kasus-kasus besar yang pernah dia tangani. Termasuk, kasus terdakwa terorisme yang menjerat pemimpin media Arrahmah Network, Muhammad Jibril.
Lulusan magister hukum (S-2) Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta itu kemudian membuka laptop di meja kerja. Setelah berbicara soal hukum, Ombat mengubah topik dan menunjukkan puluhan lagu gubahan band Tengkorak yang telah beredar dalam empat album hit single dan belasan abum kompilasi. Album single tersebut, antara lain, Konsentrasi Massa (1999), Darurat Sipil (2002), Civil Emergency (2005), dan Agenda Suram (2007). 



Tengkorak Profil 


Band ini adalah band pertama yang mengusung aliran grindcore dan berdiri pada 1993.
muslimska
Bahkan, Tengkorak pernah mencatatkan diri dalam album kompilasi berjudul It’s a Proud to Vomit Him (1995) bersama musisi-musisi band underground dunia. Album tersebut dirilis ulang di tujuh negara dan distribusinya sampai di 28 negara di seluruh dunia. "Aliran musik ini kan bukan musik mainstream. Pasarnya, komunitas dan peredarannya memang langka, terutama di Indonesia," kata dia.



                                                   *****

Pada akhir tahun 1993 Ombat, Danang, dan Yoyok membentuk band bernama TENGKORAK. Dengan karakter music yang dipengaruhi oleh salah satu dari pionir band grindcore asal Inggris yaitu NAPALM DEATH. TENGKORAK awalnya terdiri dari empat orang: M. Hariadi ‘Ombat “Nasution (vokal), Danang Bhudiarto (Bass), Yoyok Radianto (Guitars), Denny Julianto (Drums).

Kemudian, Pada musim gugur 1994 Adam Mustofa bergabung menjadi gitaris di line up ini, TENGKORAK adalah band Grindcore pertama dengan sentuhan kematian brutal yang dirilis mini “Demo Tape” Album di Jakarta. Judul adalah “It’s a Proud to Vomit Him ” mengandung dari 4 lagu yaitu: Primitive Jokes, Aggression, The Grave Torment dan Bencana Moral (sebuah lagu dalam bahasa Indonesia).

Setelah bermain beberapa pertunjukan dalam mempromosikan rilis pertama, Adam berhenti karena sibuk dengan pekerjaan sehari harinya! Tetapi. band masih menetukan aturan main alias tetap berjalan, walau berjalan hanya dengan satu gitar, kepergian Adam tidak memberikan dampak minus pada musik Tengkorak!
Pada awal tahun 1997, TENGKORAK mencoba untuk menyebarkan kaset hingga merchandise mereka yang ke seluruh dunia Underground dengan mengirimkan barang-barang mereka ke pedagang kaset, distro, band, majalah, label dll Siapa pun yang terlibat dalam scene Underground dan jaringan yang mereka rintis! Upaya ini membuat hasil yang baik, TENGKORAK telah menjual kaset demo mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Setidaknya TENGKORAK membuktikan keberadaan band-band Underground Indonesia! Hal ini dapat terjadi dengan bantuan besar distro, majalah, band dan semua jaringan pedagang indie label dari negara-negara lain hingga menembus USA, MALAYSIA, JEPANG, PERANCIS, REP CEKO., RUSSIA, LATVIA, SPAYOL, POLANDIA, BELARUSS, KANADA, SINGAPUR, INDIA, THAILAND, BELANDA, MEKSIKO, ITALIA, BRUNEI DARUSALAM dan sebagainya..
Salah satu perkembangan dari semua itu adalah salah satu distro dan perusahaan rekaman jepang (BLOOD BATH RECORDS JAPAN) tertarik pada TENGKORAK. Dan Bloog Bath Recordpun merilis mini album Tengkorak yang berisikan 7 lagu di Jepang, itu membuat TENGKORAK menjadi band Underground Indonesia pertama yang merilis album di luar negeri! Judul albumnya adalah “Dying Poor”.
Pada bulan November 1997, TENGKORAK kembali masuk studio rekaman untuk merekam satu lagu berjudul “Konflik ‘untuk Kompilasi Metalik Klinik (Indonesian Underground Compilation ) tidak lama setelah mereka mendapat kesepakatan dengan salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia yaitu Musica ! dan mempelopori band-band Indonesia lainnya untuk ambil bagian dalam proyek ini! Akhirnya, pada akhir Desember 1997 “Metalik Klinik” kompilasi beredar di toko kaset nasional dan semua itu didistribusikan di seluruh Indonesia oleh MUSICA RECORDS INDONESIA . Sampai Januari 1998, Sudah terjual 60,000 eksemplar hanya di Indonesia!
Namun dibalik semua itu. Tengkorak harus memecat drummer lamanya yaitu Denni Julianto, kita tidak bisa bersamanya lagi karena sikap buruknya diantara kita semua! Jadi setelah itu Tengkorak sempat bermain dengan bantuan drumer auditional bernama Donni dari band tetangga kita SUFFERING.
Dan setelah lama bermain dengan konsep satu gitar, akhirnya Tengkorak menambah line up gitarisnya dengan kehadiran Segera Hella Tanisai (mantan gitaris Trauma) menggantikan posisi Adams yang mengundurkan diri sejak lama. Setelah bermain di dua pertunjukan, Tengkorak memutuskan menjaga Donnirimata sebagai anggota tetap, dan akhirnya Donnirimata meninggalkan Suffering band lamanya untuk bergabung dengan Tengkorak. Maka formasi personel Tengkorak saat itu adalah: M. Hariadi “ombat” Nasution, SH., (vokal), Danang Bhudiarto, SH. (Bass ), Haryo “Yoyok” Radianto, SI-H (Guitars), Hella Tanisan (Guitar), Donni Rimata (Drums).
Maret-April 1999, TENGKORAK kembali masuk dapur rekaman di Magenta Studio untuk merekam full album pertama yang berjudul Konsentrasi MASSA. Album ini berisi 20 lagu, seperti OKNUM, ASAP TEBAL, GAWEAN REGET, PRIMITIF JOKES, KEMELUT, KONSENTRASI MASSA, SPEKULASI BISNIS, PENJILAT, PRESTASI GILA, BURUH, BISNIS EJAKULASI, CACAT POLITIK, DOSA KELUARGA, BENCANA MORAL, DISKRMNASI, CHAOS OR RIOT, AZTEK, DOGMA, PROPAGANDA etc. Konsentrasi MASSA album yang diproduksi oleh ROTOR CORP dan didistribusikan secara nasional oleh MUSICA STUDIO’S. sebelumnya dibagikan oleh rekan-rekan kerja di jaringan label indie Tengkorak di seluruh dunia. Album ini diharapkan bisa tersebar luas menembus komunitas – komunitas metal di Israel, Belarus, Republik Czeh, Portugal dll.
Satu bulan kemudian, Heilla Tanissan keluar dari band karena alasan tersendiri ( digantikan oleh moron diketahui bernama Opick di awal 2000). Diikuti oleh drummer kami keberangkatan setahun setelah itu, untuk membayar lebih banyak perhatian di ruang kerjanya, namun Denni Julianto (TENGKORAK drummer lama) bergabung kembali pada musim gugur 2001. Namun Denni tidak seserius yang diharapkan oleh Tengkorak untuk fokus pada eksistensi band ini karena kesibukan beliau. Jadi Tengkorak lebih berharap memiliki Drummer seperti Donnirimatauntuk ada bersama tim setelah komunikasi ulang untuk menselarakan kesibukan Tengkorak dengan kesibukan kerjanya. Dan Tengkorak kembali dengan komposisi dua gitar ditambah 3 orang yang siap merobek telinga para pendengarnya.
April 2001 Album Tengkorak yang berjudul Konsentrasi Massa dirilis ulang di Negara Jepang. Dan pada bulan Mei 2002 TENGKORAK langsung melakukan tour 16 tempat dengan nama tur MONSTER OF ROCK TOUR (Gudang Garam Tour) dengan Suckerhead, Edane, PAS, pengkhianat.
Bersamaan dengan tur Monster Of Rock, pada bulan Mei 2002 juga, TENGKORAK kembali masuk studio untuk merekam “Pluit Phobia”, sebuah album tribute untuk ROTOR proyek yang dihasilkan oleh Rotorcorp & Sebelas April Rec. berisi dari 12 band Indonesia ditambah satu band Malaysia SIL KHANNAZ. Segera setelah proyek ini, TENGKORAK akan menyiapkan materi untuk album berikutnya Dengan Judul Abum “DARURAT SIPIL” berisi 14 lagu dan Outro pada bulan September 2002. Tengkorak masih dikenal sebagai grindcore dengan music cadas yang gila dan masih menyebarkan penyakit grindcore pada penggemarnya di seluruh dunia!
Namun Tengkorak sempat memutuskan membubarkan diri pada tahun 2008. Dan melakukan tur terakhir mereka di tur Monster Of Rock 2008 bersama SIKSA KUBUR – QISHASH – GELAP – BOROX – BLACK RAMSTEIN – DARKNESS – INHUMANITY – BORGOL – BROWNSHIT – SORROW – BLEEDING MERRY UNROMANTIC – FILTHBLANK – JHONNY & THE ROCKER SWINDER.
Hal ini telah membuat gempar dunia metal tanah air. Salah satu icon penting bahkan salah satu pendiri scene metal dan underground tanah akhir akan berakhir. Terutama kepada penggemar Tengkorak dilapangan yang didapati oleh redaksi Berandalan Puritan, banyak yang tidak setuju Tengkorak membubarkan diri. Setelah menuai banyak masukan baik dari pemerhati komunitas metal hingga kritik dari para Penggemarnya. Di tahun 2009 Tengkorak kembali kepada eksistensi alias tidak jadi bubar.
Ombat Tengkorak memberikan penjelasan bahwasanya memang Tengkorak seperti mengalami perubahan ideology 180 derajat. Topic – topic yang diangkatpun memang memiliki khas tersendiri. Jika selama ini metal identik dengan alcohol, seks bebas, narkotika dan hal hal negatif lainnya maka dengan tegas Ombat menyatakan “Tengkorak dari dulu berjuang sendiri, mau band selevel Slayer, Napalm Death hingga Lamb Of God dah paham gue, buat Tengkorak semua band yang ngajarin sesuatu yang merusak generasi muda mereka itu musuh Tengkorak”.
Memang secara factual. Topic – topic anti zionis sangat kental dalam syair syair Tengkorak di persiapan album terbarunya nanti. “Musik ini senjata, sama seperti senjata AK47 yang dipakai mujahidin untuk lawan penjajah. Begitupun Tengkorak” jelas Ombat dalam sebuah obrolan ringan di pelataran Masjid Agung Al Azhar dengan redaksi Berandalan Puritan.
Daus gitaris dari band crustcore Gunxrose juga mengatakan “satu hal yang berbeda antara Tengkorak dan band metal lainnya, Tengkorak itu bisa masuk baik di kalangan atas hingga kalangan bawah. Mungkin karena mereka memang telah melewati fase perjuangan benar benar dari bawah. Dan kalau ngobrol sama Ombat, gue seperti tidak melihat ada jarak antara seorang artis dan penggemar. Ombat bisa asyik, dan membaur dengan siapa saja, mereka punya masa dengan atau label Fans tengkorak”.
Sedangkan Udenk eks gitaris The Cruel dan vokalis Bumbklaat yang sekarang ada di band The Roots Of Madinah mengatakan: “salam aja buat Ombat..salam jihad dari gue”
Tengkorak adalah icon legendaries yang tidak bisa ditandingi. Mereka memulai karir mereka dari nol besar hingga menggebrak dunia metal hingga ke scene global metal. Mereka kembali! Mereka eksis! Dan semangat mereka tidak akan mati! Ya benar Tengkorak Rules!


Metal Jihad


Yang membuat Tengkorak berbeda dengan band-band heavy metal lain terletak pada prinsip dan idealisme Islam dan anti-Zionis yang diusungnya. Meski tampil urakan, soal prinsip, bagi Ombat dkk, adalah nomor satu. Ketika azan berkumandang, mereka menghentikan aktivitasnya dan salat terlebih dahulu. Bagi mereka, Islam tetap nomor satu jika dibandingkan dengan apa pun.


Berbeda dengan lirik lagu metal lain yang bertema anti Tuhan, memuja setan dan kebebasan. Lirik-lirik lagu Tengkorak bersumber dari sirah nabawi, Alquran, dan hadis. Menurut Ombat, itu adalah perjuangan anak band underground untuk berjihad dengan musik.

Anggota ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) itu mengatakan, metamorfosis
 Tengkorak terjadi setelah bertahun-tahun berkarya di musik underground yang identik dengan perilaku kasar, arogan, dan liar. Dulu Tengkorak sama seperti band underground lain yang menggunakan simbol metal tiga jari, yakni tanda jempol, telunjuk, dan jari kelingking.

Ternyata, simbol itu merujuk pada simbol setan dengan dua tanduknya dan anti-Tuhan.


 Kini, Tengkorak menggagas tren baru, yakni mengganti salam metal dengan salam satu jari. Gerakan dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah langit itu telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diikuti jutaan pencinta musik metal di Asia Tenggara dan Timur Tengah. "Itu berarti tauhid, yakni percaya kepada satu Tuhan: Allah," ujar dia.
Awal metamorfosis itu terjadi sekitar sepuluh tahun silam. Ketika itu, Ombat dan rekan-rekannya mendapatkan hidayah dan tersadar bahwa karya musik mereka adalah konspirasi Barat untuk merusak generasi muda. Sejak saat itu, band yang memiliki ratusan ribu fans fanatik di Asia Tenggara tersebut memutuskan membawakan aliran musik tauhid.
Walaupun tetap melahirkan musik dengan tempo cepat dan keras, lirik-lirik yang diusung 
muslimskakini bertema jihad dan anti-Israel. "Kami memiliki pesan dalam musik kami, yakni anti pemurtadan oleh Israel dan Amerika Serikat," tegasnya.
Ombat meyakini, untuk menghancurkan negeri-negeri muslim, khususnya di Indonesia, negeri Zionis dan AS tidak perlu menggunakan serangan fisik. Tapi, mereka menjejali pemuda dengan obat-obatan terlarang, minuman keras, film porno, media gosip, termasuk aliran musik underground yang mendewakan simbol setan dan anti-Tuhan. Tak sedikit para fanatik musik underground yang benar-benar menyembah logo-logo setan, dajal, dan simbol okultisme atau aliran ilmu sihir yang berasal dari Yahudi.
Ombat sadar, musik bisa dijadikan alat dan doktrin untuk pembodohan. Itulah sebabnya, Tengkorak memutuskan melawan pemurtadan dengan senjata musik. Komunitas underground muslim tidak hanya menjadikan musik sebagai sarana, tetapi juga ingin membangun perspektif baru: bermusik, tetapi punya moralitas dan tetap religius. "Bahkan, beberapa kali kami manggung dan menggalang dana untuk Palestina," ujar dia.
Ada sebuah rekaman video Tengkorak ketika tampil di salah satu acara musik di Jakarta. Ketika para personel naik ke atas panggung, teriakan ”Assalamualaikum” bersahut-sahutan dari ratusan penonton. Ombat yang memegang mike langsung dengan lantang meneriakkan kalimat takbir yang dijawab dengan lantang oleh lautan penonton yang terdiri atas para pemuda gondrong, kumal, dan berpenampilan layaknya preman. Kesan angker yang melekat pada para penikmat musik heavy metal seketika luntur.
Menurut Ombat, itu bukti bahwa Islam adalah agama universal dan diterima semua kalangan. Bahkan, kata dia, mantan pemuja setan pun bisa bertobat dan memeluk Islam jika media dakwah yang disampaikan sesuai dengan kehendak hati mereka.
Wakil ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Provinsi Banten itu lantas menunjukkan salah satu lirik lagu Tengkorak dalam bahasa Inggris yang berjudul Jihad. To whom it may concern, which testify to Syahadat. Israel had declared a war by throwing words.  Let’s fight in the name of Allah, jihad fi sabilillah. (Bagi siapa pun yang merasa telah bersaksi dan menyebut Syahadad. Israel telah menyatakan perang dengan menggunakan kata-kata (ideologi, Red), mari berperang dengan atas nama Allah. Mari berjihad di jalan Allah).


Ombat mengatakan, lirik lagu Jihad pernah menjadi perhatian media-media asing. Bahkan, sekitar lima kali Ombat diwawancarai media dari AS dan Jepang untuk sekadar memastikan, apakah band Tengkorak itu berafilisasi dengan terorisme atau tidak. Dalam berbagai sesi wawancara tersebut, Ombat dengan tegas menyatakan bukan teroris, tetapi dirinya anti-Zionis dan anti pemurtadan oleh Yahudi.


Tengkorak, kata dia, tidak pernah takut melawan konspirasi pemurtadan akidah Islam. "Tapi, kami hanya mampu berjihad dengan musik. Karena itu, sampai kapan pun ini akan kami maksimalkan," tegasnya.



METAL RELIGI IS TRUE (Episode Metal Rotor)

Siapa mengira bahwa dibalik gamis putih, dan sorban tebal yang selalu melilit di kepala pria yang selalu berjalan dengan gagah ke masjid setiap lima kali sehari ini adalah seorang Raja Metal Indonesia. Ia bahkan pernah membuat serangkaian sensasi dan langkah fenomenal dalam permetalan nasional.





Dialah Irfan Sembiring yang kini seluruh waktunya digunakan untuk mengabdi kepada Allah Swt. Baginya, Masjid adalah rumah, sehari-hari Irfan berada di rumah Allah tersebut meski bukan pada waktu-waktu sholat. Beberapa tahun silam, saya sering menginap di rumah teman di Cinere, Selatan Jakarta, yang kebetulan dekat dengan rumah Irfan di Komplek AL.Saat itulah saya berkesempatan untuk dekat dengan idola saya semasa duduk di bangku SMP ini.
 
 




Kalau lagi tidak keliling dunia untuk berdakwah, di Jakarta, ia biasa nongkrong di Masjid Imam Bonjol, atau Masjid Al-Ittihad di dekat Cinere Mall. Kerjaannya kalau nggak Ibadah, Dzikir Qalbi, Dakwah, dan Nongkrong.. kalau nongkrong pun obrolannya gak bakal jauh dari Keagungan Allah, meski sesekali diselingi dengan ngobrol musik, terutama musik Rock. “Orang Islam itu kalo di Masjid ibarat ikan dalam air,” ujarnya berkali-kali kepada saya yang pendosa ini.


Pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1970 ini kerap keliling untuk berdakwah dari Masjid ke Masjid bersama jamaah yang yang bermarkas di Masjid Jami Kebun Jeruk (Jakarta Barat) ini. Wajah Irfan yang bersinar, memang jauh berbeda dengan keadaannya 20 tahun silam. Sewaktu bandnya, Rotor masih berjaya, hidupnya memang urakan dan tidak pernah nongkrong di rumah Allah. 

Baiklah, kini kita mundur ke belakang, siapakah Irfan Sembiring itu? Dia adalah seorang pionir thrash metal, pendiri band Rotor yang sangat disegani di era 90-an. Dan yang patut dicatat, Rotor adalah band thrash metal Indonesia yang pertama kali masuk dapur rekaman. (saat itu merekam lagu tidak semudah/semurah sekarang..lho)

Sebelum Rotor berdiri, pada akhir era-80an, Irfan bermain untuk Sucker Head, yang juga mengusung thrash metal. Rotor sendiri di bentuk tahun 1992 setelah Irfan merasa konsep musik Sucker Head masih kurang ekstrem baginya. Nama Rotor di ambil digunakan karena sesuai dengan musik yang dimainkannya, yaitu cepat bak baling-baling pesawat.

Irfan (paling kanan) bersama SuckerHead
Rotor
Irfan (kiri), Bakkar (tengah), Juda (kanan)
Sebelum memiliki album, dan memainkan lagu sendiri, Rotor masih bermain lagu Sepultura, dedengkot metal asal Brazil. Adalah Judapran yang kemudian bergabung dengan Rotor, setelah ditinggal dua personil sebelumnya. Bersama Juda (Bass) dan Bakkar Bufthaim (Drums), Irfan menggarap rekaman live di studio One Feel dengan cara purba alias tradisional. Hanya dengan dua track, left-right, yang isinya gitar dan drum, tanpa vocalnya, dan bermodal kaset demo itulah, Irfan menyodorkan konsep musiknya ke label-label rekaman besar dan hasilnya….. tentu saja Gagal!! Musik yang dimainkan Rotor masih dianggap sangat ekstra super ekstrim zaman itu.

Irfan pun lantas tidak putus asa, hasil pergumulannya dengan rockstar papan atas ibukota seperti Slank, (alm) Andy Liany dan sebagainya, dan bermodal gitar dan ampli kecil, Irfan hidup nomaden dari satu studio ke studio lainnya. Ia ikut menggarap rekaman Anggun C. Sasmi, ikut membantu Anang (yang saat itu belum pacaran sama Krisdayanti, apalagi dipanggil Pipi), bahkan membantu rekaman Ita Purnamasari.

Di awal 1992 Irfan berkenalan dengan bos label rekaman AIRO, yang juga adik kandung Setiawan Djody. Hasil rekaman cara purba itu diputar di depan bos Airo records. Karena tanpa vokal, Irfan bernyanyi metal ala karaoke di depan bos Airo yang bernama Seno itu. Babak awak perjalanan Rotor bisa dibilang di tahun 1993. Ketika itu pula mereka dipercaya untuk membuka konser Metallica di stadion Lebak Bulus, Jakarta. Meski konsernya bisa dibilang spektakuler, namun puluhan orang meninggal dunia dan puluhan mobil dibakar. 

Saat konser tersebut, saya masih SD dan belum doyan metal kebetulan lewat Stadion Lebak Bulus setelah pulang dari Depok bersama keluarga. Masih lihat bagaimana dentuman soundsystem yang terdengar hingga Pondok Indah bahkan Kebayoran, dan kebulan asap dari kejauhan akibat kerusuhan. 

Saat itu Metallica sedang mengadakan Tur dan di Indonesia lah satu-satunya negara yang ada band pembukanya. Maka bisa dibilang Rotor lah satu-satunya band pembuka Tur Metallica di awal dekade 90-an tersebut. Di konser ini Rotor juga diperkuat oleh Jodie sebagai vokalis.

Rotor di Stadion Lebak Bulus, 1993
Di Backstage, sebelum membuka
konser Metallica


Klik ------> Konser Rotor sebelum membuka Metallica

Baca juga  ---> konser rusuh Metallica, 10-11 April 1993
Album pertama Rotor berjudul Behind The 8th Ball kemudian dirilis, dan disusul dengan babak baru perjalanan Rotor dengan hijrahnya Irfan, Jodie dan Judha ke Los Angeles, Amerika Serikat. Di Kota ini mereka coba mengadu nasib dengan harapan bisa mengikuti jejak Sepultura, yang sukses menembus Amerika. Perlu dicatat juga, Rudy Soedjarwo, sutradara film 'Ada Apa Dengan Cinta’ inilah yang sempat menjadi drummer Rotor selama di Amerika.

Behind The 8th Ball, album perdana
Rotor yang legendaris
Di Amrik, persaingan menjadi musisi Metal sangat ketat, sulit untuk mendapatkan job manggung dan sebagainya jika tidak ada agency. Di Amerika, personil Rotor yang lain sering keluyuran dari satu pub malam ke pub malam yang lain, termasuk nongkrong di pub Rainbow, tempat nongkrongnya artis-artis porno bin bokep, Joe Rivera, Ron Jeremy , dan Savannah.

Karena kondisi keuangan dan mental yang melemah, para personel Rotor kemudian membanting stir untuk bisa bertahan hidup di negeri orang dengan cara mereka masing-masing. Jodie ke San Fracisco, dan Judha ke Alabama untuk bekerja di pabrik pengolahan ayam. Sedangkan Irfan bertahan di Los Angeles.

Juda dan Jodie di Amerika
Berpose di San Fransisco
Babak selanjutnya adalah kembalinya Rotor ke tanah air dengan membuang mimpi menjadi superstar setelah menaklukan Amerika. Jodie kemudian memutuskan hengkang dari Rotor dan membentuk Getah. Tahun 1995 Rotor merilis ‘Eleven Key’ dan tahun selanjutnya album ‘New Blood’ dirilis. Tahun 1997, Irfan mendirikan label Rotorcorp dan bersama Krisna Sadrach (Sucker Head) menjadi produser album Metalik Klinik yang legendaris tersebut. Setelah menelurkan tiga album dengan genre musik yang berbeda, tahun 1998 sang basis, Judhapran meninggal dunia karena berlebihan dalam mengonsumsi narkotika, disusul dengan kematian Jodie yang saat itu adalah istri dari aktris Ayu Ashari.

Jodie (kanan) dan Juda (kiri) - Rest In Peace
Babak baru kehidupan seorang Irfan Rotor pun dimulai kembali, penghujung tahun 1999, bersama beberapa band produksi Rotorcorp ia sudah lima kali lolos dari pembantaian maut yang hampir merenggut nyawanya. Peristiwa tersebut terjadi di bagian timur pulau Jawa yang sedang hangat-hangatnya terjadi pembantaian dukun santet oleh gerombolan ninja. Lima kali lolos dari upaya pembunuhan menurut Irfan pastilah mukjizat dari Allah SWT. Semenjak itulah ia bersumpah untuk bertakwa kepada Allah SWT dan mendedikasikan hidupnya dengan berdakwah Islamiah non komersil.

Ustadz Irfan Ar Rotor
Mengapa saya sebut non komersil, karena ketika berdakwah, Irfan dan rombongannya tidak membicarakan dan menyentuh empat hal, yaitu Politik praktis dalam dan luar negeri, Perbedaan pendapat antara beberapa mahdzab dalam Islam, dan Sumbangan. Bahkan ketika berdakwah, ia menyisihkan uangnya untuk berpergian. 

Dalam belajar Agama Islam, Irfan pun tidak tanggung-tanggung. Ia berguru di sejumlah pesantren dalam negeri hingga luar negeri, beberapa negara seperti Arab Saudi, Kuwait, Afrika Selatan, Jepang, India, Pakistan, Bangladesh, Amerika Serikat, dan lainnya telah dikunjunginya dalam rangka belajar dan mendakwahkan agama. Selain Irfan, beberapa Rockstar yang juga kerap itikaf di antaranya (Alm) Gito Rollies, Edi Kemput (Ex- Gitaris Grassrock), Henky Tornado (mantan foto model), Tabah Panemuan (pemain sinetron), Lukman (Gitaris- Peterpan), Ivanka (Bassis- Slank), Sakti (Ex-Gitaris Sheila On 7), dan banyak musisi Underground yang tidak perlu saya sebutkan satu persatu di sini… (Buat artikel lainnya aja…..red)
ELEVEN KEYS (1995)
Ivanka (Slank), Derry (Pelukis yang Tinggal di Bali)
dan Tony Trax (mantan Manajer Endank Soekamti)
(kiri ke kanan): Almizar, Derry , Axel Djody (Putra Alm Djodie Rotor),
Lukman (Peterpan), Abel Bass
bersama Salman Al Jugjawy (Sakti ex Sheila on 7)
Pada 2010 lalu, setelah 13 tahun vakum dari kancah musik metal, Irfan ‘Rotor’ Sembiring kembali menggarap sebuah project bernama IRS, dan sudah merilis beberapa buah lagu yang syairnya merupakan adaptasi dari Kitab Al Quran. Silakan cek ‘Infidels - Divine Support - The Flame’ judul lagu baru Rotor yang juga terdapat dalam CD album kompilasi band Jakarta ‘Born To Fight’. 



Kali ini line up ROTOR 2012 adalah Irfan Rotor Sembiring, Bakar Bufthaim, Ucok Tampubolon, Ungki Blvz, dan Tony Monot. Mereka baru akan aktif, berencana tour, dan rilis album baru setelah Irfan balik ke Indonesia sekitar Agustus 2012 mendatang. Hingga tulisan ini di unggah, IRS sedang berada di Pakistan dan tentunya tidak sedang bermain musik cadas. Yang jelas bagi saya, IRS adalah sosok superstar, idola, kawan diskusi, dan guru agama yang tidak bikin ngantuk. 

Suasana di Jamaah di Pakistan
Kisah-kisah menarik mengenai tentang sosok Irfan Rotor Sembiring memang tak pernah habis untuk dikupas, biarkanlah kisah pendakwah non-komersil ini dicatat oleh Malaikat dan akan dirilis bukunya di Akhirat kelak.





DISCOGRAPHY
- Behind the 8th Ball (1992)
- Eleven Keys (1995)
- New Blood (1996)
- Menang (1997)



saya juga masih nyimpan album Tribute To Rotor
dalam bentuk kaset
  Kalau mau pinjem kaset, dan mau bajak MP3nya, hubungi saya……
dan kalo ada yang nanya-nanya tentang kegiatan rohani ini, boleh juga tanya saya....




sebagian teks dan foto saya comot dari berbagai sumber, dan dibawah ini adalah 'surat izin' bersyarat dari IRS atas penerbitan ini...